Monitoring Anak dengan Diabetes Mellitus




Tujuan monitoring glukosa adalah mengetahui secara tepat kontrol glukosa pada setiap individu. Diabetes control and complication trial (DCCT) menyatakan bahwa kontrol glukosa yang tepat akan mendapatkan target glikemik yang realistik, mencegah komplikasi akut hipoglikemia, dan komplikasi kronik penyakit mikro-makrovaskularmeminimalkan efek hipoglikemidan hiperglikemi terhadap fungsi kognitif dan suasana hati. Pengumpulan data kadar glukosa dari setiap pusat data juga dapat digunakan sebagai standar nasional atau internasional sebagai gambaran diabetes dari setiap negara. Namun dalam prakteknya sulit dicapai karena terdapat kemungkinana hipoglikemia serta kebutuhan kalori yang semakin meningkatsesuai pertumbuhan anak.
Indikator kontrol metabolik yang buruk meliputi hal-hal berikut ini:
-          Poliuri dan polidipsi
-          Enuresis dan nokturia
-          Gangguan penglihatan
-          Peurunan berat badan atau gagal penambahan berat badan
-          Gagal tumbuh
-          Pubertas terlambat
-          Infeksi kulit
-          Penurunan prestasi disekolah
-          Peningkatan kadarHbA1c
-          Peningkatan kadar lemak darah
Sedangkan beberapa kriteria kontrol metablik yang baik diantaranya:
-          Tidak terdapat atau glukosuria minimal
-          Tidak terdapat ketonuria
-          Tidak terdapat asidosis
-          Jarang terjadi hipoglikemia
-          Glukosa PP normal
-          HbA1c normal
-          Sosialisasi baik
-          Pertumbuhan dan perkembangan normal
-          Tidak terdapat komplikasi
Saat ini sudah digunakan beberapa pemeriksaan untuk menilai kontrol glikemik yang lebih baik yaitu:
-          Kadar glukosa darah
-          Glycated hemoglobin (HbA1c)
-          Glycated serum protein (misal fruktosamin
Pemeriksaan gula darah tergantung regimen insulin yang digunakan, usia anak, dan kestabilan penyakit diabetes sendiri. Pemeriksaan gula darah yang lebih sering akan leih memperbaiki kontrol glikemik.
Informasi yang diperoleh dari kadar glukosa darah dapat dihubungkan dengan kadar HbA1c dan parameter klinis untuk menilai dan memodifikasi tatalaksana DM dalam rangka memperbaiki kontrol metabolik. HbA1c merupakan alat yang tepat untuk menilai kadar glukosa dalam jangka lama. HbA1c menggambarkan kadar glukosa darah selama 2-3 bulan sebelumnya. Bila kadar HbA1c meningkat atau tetap tinggi tatalaksana diabetes yang berjalan harus diulang. Target HbA1c untuk semua kelompok umur adalah <7,5%. Ketidaksesuain antara hasil pemantauan dirumah dengan hasil HbA1c perlu analisis lebih lanjut penyebabnya.
Fruktosamin mengukur glikosilasi protein serum. Karena turn over protein serum lebih singkat, fruktosamin menggambarkan kadar glukosa darah untuk waktu lebih pendek yaitu 2-3 minggu sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeriksaan Mental Emosional Remaja dengan Penyakit Kronik

PENDEKATAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT PARU KRONIK PADA ANAK

KEMBAR SIAM (CONJOINED TWIN)