Anak terlambat bicara



Perkembangan bahasa merupakan salah satu indikator perkembangan menyeluruh dari kemampuan kognitif anak yang berhubungan dengan keberhasilan di sekolah nanti. Keterlambatan perkembangan awal kemampuan bahasa dapat mempengaruhi berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Selain mempengaruhi kehidupan personal sosial, juga akan menimbulkan kesulitan belajar, bahkan hambatan dalam bekerja kelak. Identifikasi dan intervensi secara dini dapat mencegah terjadinya gangguan dan hambatan tersebut. 1
Gangguan perkembangan berbahasa adalah ketidakmampuan atau keterbatasan dalam menggunakan simbol linguistik untuk berkomunikasi secara verbal atau keterlambatan kemampuan perkembangan bicara dan bahasa anak sesuai kelompok umur, jenis kelamin, adat istiadat, dan kecerdasannya.2 Aspek bahasa dibagi menjadi reseptif dan ekspresif, bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti bahasa sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk memproduksi komunikasi simbolik.1
Keterlambatan bicara dapat disebabkan gangguan pendengaran, gangguan pada otak (misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif), autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata (dikenal sebagai gangguan artikulasi). Untuk menegakkan diagnosis penyebab keterlambatan bicara, perlu pemeriksaan yang teliti oleh dokter, yang terkadang membutuhkan pendekatan multidisiplin oleh dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.3
Hal-hal yang perlu diwaspadai untuk mendeteksi gangguan bahasa:3
-          Usia 0-6 bulan: tidak menoleh jika dipanggil namanya dari belakang, tidak ada babbling (mengoceh satu suku kata)
-          Usia 6-12 bulan: bayi tidak menunjuk dengan jari pada usia 12 bulan, ekspresi wajah kurang pada usia 12 bulan
-          Usia 12-18 bulan: tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan
-          Usia 18-24 bulan: tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan.
Untuk pencegahan terlambat bicara kuncinya adalah stimulasi perkembangan yang baik dan ketepatan waktu dalam menemukan tanda awal penyimpangan perkembangan anak. Stimulasi perkembangan bicara dan bahasa dapat dilakukan sejak dini. Contoh kegiatannya adalah membaca dengan suara jelas, mangajak bayi dan anak bercakap – cakap, memberi respon terhadap ocehan bayi dengan kata – kata sederhana, menjawab pertanyaan, atau bernyanyi. Gawai dan televisi bukan metode stimulasi yang baik.4
Daftar pustaka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeriksaan Mental Emosional Remaja dengan Penyakit Kronik

PENDEKATAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT PARU KRONIK PADA ANAK

KEMBAR SIAM (CONJOINED TWIN)