Penyakit Kawasaki

Alur diagnosis Penyakit Kawasaki (1)



Evaluasi tersangka penyakit Kawasaki inkomplit (1) pada tidak tersedianya baku emas untuk diagnosis, algoritma tersebut tidak dapat dijadikan evidence based, melainkan berdasarkan pendapat dari para ahli. Konsultasi dengan ahli dapat dilakukan kapanpun jika dibutukan. (2) pada anak ≤ 6 bulan pada hari ke ≥7 demam tanpa sebab yang jelas harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan jika didapatkan bukti inflamasi sistemik, dilakukan ekokardiografi, walaupun pada anak tidak memiliki kriteria klinis. (3) karekterisyik pasien yang diduga penyakit Kawasaki tercantum pada tabel 1. Karakteristik penyakit diluar penyakit Kawasaki termasuk konjunctivitis eksudatif, faringitis eksudatif, lesi diskret intraoral, ruam vesicular atau bulosa, atau limfadenopati generalisata. Pertimbangan alternative diagnosis (lihat tabel 2). (4) kriteria laboratorium penunjang termasuk albumin ≤ 3,0 g/dL, anemia sesua usia, peningkatan alanin aminotransferase, trombosist setelah 7 hari ≥ 450.000/mm3, jumlah leukosit ≥ 15.000/mm3 dan pada urin leukosit ≥10/LPK. (5) Dapat terapi sebelum dilakukan ekokardiografi, (6) Ekokardiogram dianggap positif untuk algoritma ini jika memenuhi 3 kondisi: Z skor LAD atau RCA ≥ 2,5, arteri koronaria memenuhi kriteria Javanese Ministry of Health untuk aneurisma, atau ≥3 gambaeran sugestif lainnya termasuk: perivascular brightness, kurang menonjol, penurunan funsi LV, regusrgitasi mitral, efusi pericardium, atau Z skorpada LAD atau RCA 2-2,5. (7) Jika pada ekokardiogram positif, terapi harus diberikan pada anak 10 hari dalam onset demam atau anak lebih dari 10 hari demam dengan tanda klinis dan laboratorium (CRP, LED) menunjukan adanya inflamasi. (8) pengelupasan yang khas yang dimulai pada bawah bantalan kuku jari tangan dan kaki.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeriksaan Mental Emosional Remaja dengan Penyakit Kronik

PENDEKATAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT PARU KRONIK PADA ANAK

KEMBAR SIAM (CONJOINED TWIN)